Monday, November 30

Tai Chi Master (dapet dari si Dani) hahaha...

Bosen dengan cerita Conan?

Bagi sahabat-sahabat penggemar cerita Detective Conan karangannya mas Aoyama Gosho yang udah mulai jenuh dengan cerita conan yang mpe sekarang belum tamat-tamat dan ceritanya PLPL (pembunuhan lagi pembunuhan lagi)hehe...Yah, walaupun durasinya cuma 20 menitan, mungkin ova conan yang satu ini bisa sedikit menjadi pemanis dan penghibur buat para penggemar conan.


conan 17 tahun


Genta, Ayumi, Mitsuhiko 17 tahun

Ini adalah short film Conan Ova 9 berjudul 10 nen go no Houjin alias stranger in 10 years. Nah, jadi begini cerita (jeng..jeng..jeng...), masi inget kan di cerita conan seri-nya, conan pernah jadi shinichi lagi gara-gara minum antidote APTX 4869 tapi efeknya cuma bertahan beberapa jam gitu. Nah, ova ini mengambil sudut pandang apa yang terjadi apabila conan udah berkali-kali minum obat itu lalu lama kelamaan tubuh conan menjadi kebal terhadap antidotenya, jadi conan ga akan bisa kembali lagi ke tubuh semula pake antidote itu. Alhasil, si Conan tumbuh seiring dengan sahabat-sahabatnya Genta, Ayumi, Mitsuhiko, dan Ai. Diceritakan mereka semua udah menjadi anak SMA berumur 17 tahun. Artinya juga, Ran sudah berumur 27 tahun. Nah, gimana nih, masa depan Ran yang udah menunggu shinichi selama 10 tahun, masa depannya Sonoko, Kogoro Mouri, Heiji dan Kazuha? yah klo saya ceritain ga rame lah...hehe...

Sunday, November 29

ayo aspirasi kebaikan bangsa ini...


Saya waktu itu lagi kuliah mata kuliah AAEI. AAEI itu singkatan dari Agama dan Etika Islam. Itu mata kuliah wajib di ITB. Jadi yang kuliah di ITB wajib ngambil mata kuliah itu. Ntah sekarang masi jadi pikiran saya kenapa agama jadi mata kuliah atau jadi mata pelajaran di kampus atau sekolah. Udahlah, ga usah juga saya bahas hal itu.
Dosennya namanya Pa Cecep Alba, kynya satu keturunan dengan Jessica Alba. Jadinya digantiin ma asisten namanya ahmad syihan. Itu ketua KARIM SALMAN, anak asrama putra salman, mesin ITB angkatan 2006. Saya sebutin namanya biar dia eksis. oke han? hehe..(semoga syihan selalu disayang ma Allah). Saya juga ga usah ngebahas kenapa saya ngambil matkul ini baru tingkat tiga.

Waktu itu kita membahas tentang yang namanya realita bangsa tentunya bangsa Indonesia. Si kang syihan ini menanyakan kepada mahasiswa tentang seperti apa si realita bangsa Indonesia sekarang ini. Berikut jawaban dari para mahasiswa tersebut (yang saya inget):
-Korupsi merajalela
-Rakyat miskin
-Bencana Alam
-Dicap jadi sarang teroris
-Aliran sesat
-Pendidikan jelek

Saya cuma diem aja si. Lebih kerennya lagi hanya mendengar. Nah, saya jadi berfikir dan bertanya-tanya, loh kok ga ada yang positifnya. Semua yang dipaparkan negatifnya bangsa kita. Saya inget-inget lagi tadi kita ngebahas tentang "realita bangsa" kan? Bukannya "kejelekan bangsa". Tapi kenapa kok yang dipaparkan sama mahasiswa malah seperti "kejelekan bangsa". Apakah emang udah ga ada lagi ya yang bisa kita banggain di Indonesia ini?

Oke, hal itu yang mungkin sampai saat ini masih mengisi sebagian memori otak saya yang secara otomatis saya fikirkan dan sempet juga beberapa kali saya bikin jadi status fb. Apakah kita udah kehilangan sense untuk meng-APRESIASI KELEBIHAN BANGSA dan hanya PEKA DENGAN KENEGATIFAN BANGSA? Wow, is that really?

Inget juga ketika miss Indonesia yang mau ikutan berlaga di miss universe. Wow, gimana mulai dari MUI, FPI, para aktvisis Islam menolak secara besar2an. Mana aspirasi mereka khususnya ketika tim olimpiade Sains Indonesia berjuang di dunia Internasional?

Masi inget ketika film "XL" atau "Buruan Cium Guwe" dulu. Haduh zaman heubeul eta. Bagaimana reaksi penolakan besar2an yang ditunjukin para aktivis Islam. Sampe-sampe demo di mana-mana, ngisi lembar penolakan. Dan film2 begituan tetap ada mpe sekarang malah tambah banyak.
Tapi dimanakan aspirasi mereka ketika ada film "DENIAS" yang kata saya super duper Inspiratif subhanallah yang udah masuk academy award?

Ketika sinetron-sinetron Indonesia sekarang udah ga karuan dan kita banyak mencemoohnya, tapi dimana aspirasi kita ketika Mas Deddy Mizwar udah cape-cape bikin sinetron yang luar biasa kerennya, ringan tapi bernuansa Islam kaya Lorong waktu, Kiamat Sudah Dekat, Para Pencari Tuhan?

Liat Ungu, ST12, d'masiv dan band-band yang katanya non-nasyid lainnya. Pas mereka bikin lagu-lagu yang bukan religi, pendapat kita umumnya "haahh..lagunya cinta2an aja", tapi dimana apresiasi kita ketika mereka udah susah payah bikin lagu-lagu religi? Bukannya klo mereka diapresiasi ma kita-kita yang katanya udah peduli ma Islam, wah, mereka bakal lebih semangat lagi bikin lagu-lagu religi. Bisa jadi ntar dunia musik menjadi era religi...

Dan masih buanyak lagi hal positif karya anak-anak bangsa yang jarang bakan ga pernah kita apresiasi.

Bayangin deh, klo misalnya yang tadinya demo-demo tentang bobroknya bangsa diganti menjadi konvoi dukungan terhadap film-film inspiratif Indonesia, dukungan dan ucapan terima kasih terhadap para musisi yang udah bikin lagu-lagu religi dan bantuin mereka buat ngejualin album-album religi mereka, aktivis Islam berkumpul semuanya untuk mendukung hal-hal positif dari bangsa ini.

Yah, memang terlihat konyol, tapi itu bukannya bisa bikin para pelaku media lebih merasa dihargai ketika mereka membuat suatu hal yang positif dan mereka jadi lebih terpacu lagi untuk bikin hal yang positif malah mungkin jadi berlomba-lomba bikin kebaikan.

Yup, hanya sekedar ocehan dari saya...hehe
semoga menginspirasi...



Friday, November 20

Ayat Quran dan hadist favorit

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menoloongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(Q.S.Muhammad:7)

“Ketika seorang muslim bangun dari tidurnya di pagi hari dan tidak memikirkan tentang saudara-saudaranya umat muslim, maka ia tidak termasuk umatku”

” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS Al Mujaadilah [58] : 11)

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam kecintaan, kasih-sayang dan ikatan emosional ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggotanya sakit, mengakibatkan seluruh anggota tidak dapat istirahat dan sakit panas.”
(Muttafaqun ‘alaihi)

Peradaban Islam=Peradaban Kuno??

“Ngapain kamu mangkal terus di mesjid?”, “Ah, dia cuma anak rohis, cupu”, “Ga gaul banget si, kerjanya baca quran mulu, haha“. Yah, tidak kita sadari, mungkin perkataan tadi perkataan yang sering terlontar ataupun hanya terlintas di benak para masyarakat kebanyakan saat ini. Islam dianggap kuno, cupu, ga gaul, ga keren, dsb. “Sekarang kan udah zaman modern, udah ketinggalan zaman Islam yang kaya gitu”. Masih banyak yang beranggapan kalau Islam itu hanya berupa ritual-ritual keagamaan ataupun hanya label agama yang tertera indah di atas KTP sebagai pengakuan kalau seseorang itu punya agama. Sebagian orang-orang beranggapan bahwa mempelajari Islam adalah suatu kemunduran seperti yang dikatakan seorang filsafat August Comte bahwa agama adalah tahap pertama setelah orang agak maju maka mulailah manusia bisa meningkat kepada filsafat ditahap kedua. Sebuah perkataan yang menurut saya aneh sekali memisahkan agama dengan kehidupan modern dan menjadikan agama tahap yang hanya akan dilewati dan ditinggalkan.
Terutama di zaman sekarang, ghozwul fikr atau yang kita kenal dengan perang pemikiran antara idealisme atau peradaban barat dengan pemikiran-pemikiran Islam yang sedang marak-maraknya saat ini, menjadi serangan yang cukup berat terutama bagi bangsa Indonesia. Berbeda dengan negeri palestina yang mungkin sudah memiliki idealisme Islam yang kuat, tidak mempan lagi untuk dihancurkan dengan pemikiran-pemikiran barat. Suksesnya penguasaan media dan arus globalisasi yang menjadi jalur utama ghozwul fikr itu semakin membuat bangsa ini tercampuri fikirannya, gaya hidup, budaya, menjadi idealisme peradaban barat. Banyak sekali umat Islam yang tidak mengetahui seperti apa peradaban Islam sesungguhnya. Bukan langsung menghilangkan pemikiran Islam tapi pemikiran-pemikiran barat dimasukkan perlahan-lahan ke dalam pemikiran Islam sehingga lama-kelamaan kita jadi menganggap pemikiran barat menjadi sangat hebat dan kita tidak merasakan adanya perbedaan antara 2 pemikiran tersebut sehingga kita tidak melihat adanya kerancuan dalam pencampuran itu. Bahkan banyak cendikiawan Muslim yang bangga akan pemikiran dan peradaban yang didapatnya dari barat. Lembaga pendidikan tinggi di Indonesia pun kini banyak yang menerapkan pemikiran orientalis ke dalam studi Islam. “Sudah saatnya umat Islam menelaah kembali cara berpikir yang komprehensif tentang peradaban Islam. Sebab, peradaban Islam itu adalah peradaban ilmu. Ia sangat kuat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sangat tinggi”, Berikut hasil penuturan Dr Hamid Fahmy Zarkasy, Direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) Jakarta.

Memang telah terdapat pendapat bahwa untuk memajukan Islam saat ini, muslim harus banyak belajar dari barat. Tetapi pendapat itu disalahgunakan sehingga tidak heran banyak cendikiawan muslim yang bangga akan pemikiran liberal dan sekularnya. Tetapi setidaknya, kita harus menimbulkan kesadaran bahwa ini merupakan fenomena yang menghambat timbulnya peradaban Islam. Suatu kewajiban bagi umat Muslim apalagi para aktivis dakwah yang katanya berkomitmen untuk menegakkan agama Allah, mengembalikan peradaban Islam ke bumi ini.

Sebenarnya seperti apa sih peradaban Islam yang sebenarnya? Pertanyaan yang patut kita tanyakan melihat banyak sekali umat Islam yang tidak mengetahui peradaban apa yang seharusnya mereka bangun. Berangkat dari sejarah peradaban Islam yang terkenal dengan keilmuannya yaitu pada masa kekhalifahan bani Abbasiyah dimana peradaban Islam menjadi besar dan terpandang di seluruh dunia karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini ditandai dengan munculnya para ilmuwan-ilmuwan Islam seperti Naubakht dari Persia, Muhammad bin al-Fazari dari Arab, dan Hunain bin Ishaq yang dulunya adalah seorang penganut Kristen Nestorian dari Hirah, Al-Biruni, Ibnu Sina, dan msih banyak lagi. Dalam naungan hukum Islam, para ilmuwan tidak hanya memberikan kontribusi demi kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengaplikasikan penemuan ilmiahnya dalam bentuk inovasi teknologi. Mereka mengamati bintang-bintang ,kemudian menyusun peta bintang untuk keperluan navigasi. Itulah yang membuat peradaban Islam maju dari segi ilmu pengetahuan dan teknologinya.

Peradaban Islam itu ibarat sebuh pohon yang akarnya tertanam kuat di bumu, dahan-dahannya menjulang tinggi ke langit, dan member rahmat bagi semesta alam (Q.S.Ibrahim:24-25). Akar-akarnya itu dianalogikan sebagai ketauhidan dalam Islam dimana segala sesuatu aktivitas yang dilakukan bagian pohon diatas bersumber dan berawal dari suatu ketauhidan mengesakan dan mengabdi kepada Allah swt. Karena faktor ilmu yang bersumber dari konsep-konsep yang tertera dalam Al-Quran, dari sinilah peradaban Islam berkembang. Dari pemahaman terhadap Al-Quran, muncullah tradisi intelektual Islam yang ditandai pembentukan komunitas yang melahirkan sistem sosial, politik, ekonomi, dan budaya Islam. Dapat dikatakan bahwa peradaban Islam adalah peradaban yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jadi, yang tadinya Islam dianggap kuno, ga modern, ga gaul, pada peradaban Islam dianggap sebagai peradaban yang modern, keren, gaul, dan terpandang karena nilai-nilai Islamnya yang menyeluruh dan diimplementasikan dalam setiap bagian-bagian dari yang terkecil sampai yang terbesar dalam kehidupan masyarakat. Bisa dibayangkan ketika di jalan raya ada 2 orang pemuda dan oemudi yang bergandengan tangan ternyata mereka sudah memiliki surat nikah, di tempat-tempat nongkrong dan warung-warung dipenuhi dengan suara tilawah dan mentoring. Pemuda yang memasang mp3 di telinganya ternyata sedang mendengar musik-musik Islami atau sedang menghafal Al-Quran, semua wanita ketika di luar rumah menjaga auratnya dengan sempurna, film-film yang ditampilkan di bioskop adalah film-film yang penuh dengan motivasi dan inspirasi dan membawa nilai-nilai Islam di dalamnya, semua produk dan makanan adalah produksi Islam dan terjamin halal dan tayyib, perjalanan pesawat terbang yang pramugarinya menutup aurat dengan sempurna dimulai dengan membaca doa bersama sebelum melakukan perjalanan, mall-mall diiringi suara nasyid dan toko-toko yang berbasiskan pasar Islam, para olahragawan yang berprestasi tetapi tetap memperhatikan nilai-nilai Islam, keluarga yang berbaiskan mentoring, ulama-ulama yang benar-benar ingin membawa nilai Islam, sistem ekonomi yang bebas dari riba dan berlandaskan zakat, presiden yang mementor para menterinya dalam membawa nilai-nilai Islam sehingga pemerintahan bebas dari korupsi sampai ke akar-akarnya, ideology yang dibawa Negara adalah berdasarkan hukum Islam, sekolah-sekolah yang tiap harinya dihiasi dengan tilawah tiap paginya, salat dhuha bersama dan agama Islam bukan hanya menjadi suatu mata pelajaran didalam pendidikan tetapi menjadi pedoman terhadapat semua mata pelajaran ataupun mata kuliah lain, para ilmuwan-ilmuwan Islam yang inovatif dan selalu menghasilkan karya-karya baru yang bermanfaat bagi umat, masjid menjadi suatu pusat suatu peradaban dan kegiatan, masjid penuh, ketika suara adzan orang-orang berbondong-bondong datang ke masjid, dan masih banyak lagi yang menandakan munculnya peradaban Islam. Tidak dipungkiri pula, peradaban Islam pasti akan menghasilkan kemajuan di segala sektor dalam kehidupan untuk seluruh manusia.

Nah, sekarang, apa sih yang harus kita lakukan untuk mewujudkan peradaban Islam ini? Sebagai seorang mahasiswa, sudah sepatutnya kita menjadi pelopor perjuangan Islam. Kita harus memfilter pengaruh idealisme barat yang sudah merajalela di bangsa kita ini. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu caranya adalah ikut bergabung organisasi yang memiliki sasaran tertentu dalam dakwah dan dia tetap memegang teguh visi dakwah tetapi mungkin dengan sasaran yang berbeda. Organisasi ini beririsan dengan konsep amal jama’I dalam Islam dimana kita berjuang bersama dalam menegakkan agama Allah. Yang pasti adalah idealisme Islam dan visi dakwah yang harus kita pegang teguh sehingga jalur apapun yang kita tempuh untuk mengembalikan peradaban Islam ini, kita tetap berada dalam satu kesatuan idealism yaitu Islam. Cara lain juga yaitu dengan menjadikan mesjid sebagai pusat kegiatan apapun yang dilakukan sehingga nilai-nilai Islam yang kita bawa tetap terjaga sampai ke aktivitas sekecil apapun yang kita lakukan.

Tugas Sabit

S.A.B.I.T

Sabit itu kepanjangannya Salman Basic Training. Pelatihan buat kader salman. Biasanya diadain tiap taun. Tapi harusnya saya ikutannya pas tingkat 1. Tingkat 1 itu artinya kuliah tahun pertama. Tapi ga tau kenapa pas tingkat 1 saya masih males. Tingkat 2 lupa. Jadinya aja baru ikutan tingkat 3. Tapi saya ga mau disalahin. Pas tingkat1 ma tingkat 2 soalnya publikasi SBT (dulunya namanya SBT sekarang diganti S.A.B.I.T, ga perlu saya ceritain sejarahnya kenapa diganti toh saya juga ga tau) ga seheboh tahun ini. Pokonya saya ikutan karena merasa perlu. Perlu untuk jadi lebih baik. Perlu untuk adik-adik saya. Perlu untuk katim2 dan staf2 saya. Perlu untuk istri dan anak-anak saya nanti..loh??
Ini saya dikasi tugas pendahuluan (kaya praktikum pas kuliah aja ada tugas pendahuluan). Disuruh bikin tulisan tentang peradaban Islam sama tausyah dari Al-Quran n hadist. Sebenernya saya males. Tapi karena sekarang saya lagi niat nulis ya saya jadi ga males. Akhirnya saya tulis. Tapi bahasanya sedikit resmi. Ga kaya saya nulis di blog biasanya. Masa saya mau nulis lamaran kerja atau laporan praktikum atau TA bahasanya ga resmi. Tapi liat aja ada sedikit bahasa yang bukan saya. Artinya itu sedikit copas (bahasa gaulnya copy paste).

Thursday, November 19

Floor Optical Illusion (1)

Kemaren saya sempet buka-buka rileks bagian visual art. Sebelumnya ga pernah saya buka-buka. Tapi gara-gara saya mau ngedesain layout buletin jadi saya buka. Trus saya nemu gambar-gambar yang namanya floor Optical Illusion (ceuilee sok bahasa inggris) da emang itu namanya. Sok aja cari di google. Ni saya kasi dulu gambar-gambarnya ya...






Goresan seorang pembelajar: Menulis lagi

Goresan seorang pembelajar: Menulis lagi

Menulis lagi

Yup...akhirnya setelah sekian lama blog ini termenung di dunia maya seorang diri tanpa dilirik sekalipun oleh yang punyanya...si Empunya kembali membuka blog ini dan merombak blognya yang dulu...
Hahaha...
Berbeda dengan blog sebelumnya yang berkarakter desain dan pop up narsisme ala rino, blog yang sekarang hanya memakai template dari blogspot (sebenernya gara-gara males aja si ngedeasin lagi heuheu).
Yup, alamat blog yang dulunya adalah lifeisacyclewheels.blogspot.com diganti jadi perikecilnanlucu.blogspot.com. Kenapa diganti? Ya karena saya mau aja. Kenapa saya mau? Ya karena nama blog yang lama tu ribet n bahasa kerennya ga familiar di telinga para manusia di dunia.
Kenapa perikecilnanlucu? Karena saya suka sama anak kecil. Mereka semua bagai peri buat saya. Kenapa? Karena mereka ga punya dosa. Karena kalau mereka mati sekarang logikanya ya bakal masuk surga nantinya...
Jujur aja sebenernya saya termasuk orang yang ga terlalu suka nulis. Mau nulis lagi gara-gara terdorong di suatu divisi yang membentuk visi dakwah dalam hidup saya. Di suatu organisasi yang paling saya sayangi, divisi pertama yang saya pimpin, tim pertama yang ada di bawah saya, so pasti Jurnalistik. Yang orang-orangnya unik-unik, punya mimpi besar, dan saya yakin bakal menjadi pemimpin karisma di masa depan. Makanya saya nulis lagi. Ini juga acak-acakan nulisnya. Biarlah yang penting mah nulis.
So, saya ngucapin sekali lagi Selamat Datang di Dunia Tulis Menulis...