Tuesday, December 29

Kreativitas Menyeluruh






Funny Fourier Transform

Monday, December 21

Milad FaaZa 2nd 9 Desember 2009

(maaf baru diposting cos nunggu foto2nya heuheu...)

9 Desember? Hari apa itu?
Ada apa, ada apa, ada apa?
Mau tahu?
"Ngggaaaaaaakk...."(Biasanya jawaban jail yang sering diucapin..)
Yang ngga mau tahu, wajib tahu..(saya kudu bener ..hehe)
Yup, itulah hari dimana sebuah kalimat yang wajib diucapin yaitu
"HAPPPY MILAD FAAZA"
Yup, hari itu adalah hari miladnya GF faaza.
Buat yang belum tau milad, milad itu artinya ulang tahun.
Buat yang bukan anak KARISMA, GF itu adalah keluarga satu angkatan di karisma.
faaza itu nama GF yang terbentuk di karisma periode 27.1
dengan ibu t'juju dan t'qodqod tanpa ayah hiks..hiks..(ayah menghilang ky bang thoyib)

Nah, tanggal 9 desember hari selasa kemaren,
Alhamdulillah, faaza melangsungkan miladnya yang ke 2 tahun.
Artinya 2 tahun pas sudah berlalu dari masa pelantikan terindah di villa andes, ciwidey.
(Pelantikan yang paling beda coz satu-satunya pelantikan yang menyenangkan..hehe..)

Berbeda dengan tahun sebelumnya,
dimana milad faaza dilalui mungkin dengan biasa-biasa saja.
Milad kali ini diwarnai dengan moment-moment indah dan lucu.
Diawali dari ajakan akh Rosikh untuk mengajak anak-anak faaza
buat ikutan survey buat acara rihlah KFS.
Dalam teteleponan pada jam 10 malem hari senin,
Rino : Sikh, jadinya kapan kita survey?
Rosikh: Pas milad faaza aja, no..

Rino : Wah, ide bagus, sip2...Jam sabaraha?
Rosikh: Jam 4 atau setengah 4 lah...
Rino : Maneh euweuh kuliah, kan?
Rosikh: Euweuh
Rino : Sip, urang ge euweuh
Rosikh: Jarkomin ke anak-anak faaza, brow...
Rino : Okeh...Ajakin juga anak-anak KFS
Rosikh: Yuhuu..

Akhirnya, si akh Rino menjarkom ke anak-anak faaza
buat ikutan jalan-jalan hari Rabu jam setengah 4
dengan hp-nya yang ga bisa ngirim pake group, jadi kudu satu-satu...T.T

Nah, sehari menjelang hari rabu yaitu hari selasa sore jam 4
dimana saya udah janjian ama adik-adik buat belajar
Si akh Rosikh datang ke sekre dan menanyakan "No, hayu survey"
deng dong...(tidak usah dijelaskan bagaimana
saya menganiaya si akh rosikh waktu itu..haha..)
Ternyata, si akh rosikh ini mengira surveynya hari selasa sore.
Haah...karena saya udah ada jadwal ngajar,
jadi surveynya dibatalin,...

Hari Rabu paginya, setelah selesai kuliah jam 9 kurang
saya datang ke sekre dulu buat minta tanda tangan mas jati.
Kaget, ternyata si akh Rosikh dan anak-anak KFS sudah berkumpul dan mau survey sekarang.
"Jiaaaahh...kirain teh sore."
"Sori, no, sore aku ada kuliah" Gubrak...
Yang ikut ada sapa aja?
"Aku(Rosikh), Risky, Rena, Gilang, Ipeh"
"Wew, anak faazanya ada 2 orang"
Wah, akhirnya saya memutuskan untuk
bolos kuliah agama dan sisken untuk ikutan survey
(gyahahaha..haduh..temen2 jangan diikutin ya..)


Akhirnya, Rino, Rosikh, dan Ipeh merayakan milad faaza
di dago pakar-maribaya
foto-fotoan dengan tulisan di 3 lembar kertas
yang dipegang masing-masing orang
"MILAD FAAZA 2nd"
Trus beli taneman hias yang harganya 10ribu/3
buat di taro di sekre

Lalu sorenya di sekre,
karena acara surveynya udah dilakuin
akhirnya kita memutuskan untuk makan-makan di sekre
kebetulan si akh rino baru dapet oleh-oleh
daging balado yang baru dibawa pamannya dari pekanbaru
nasinya dibeli oleh dek intan di kantin salman.
(Terima kasih kepada dek intan, kakek nur, luqman, bunggul, k'onnay, yudi
yang telah ikut memeriahkan milad faaza,
biasa faaza klo bikin acara selalu ngajak orang lain hehe..)
Akhirnya kita makan-makan dan fofotoan.

Subhanallah, begitu indahnya keluarga ini...
Faaza, semoga hati kita semua tetap bersatu
dalam indahnya ukhuwah islamiyah
menggapai kemuliaan disisi-Nya...amiiinn...

Berikut testimoni-testimoni dari anak-anak faaza:

"Agil,Andi,Anggi,Apok,Arif,Feiza,Hani,
Hendrik,Ibam,Irfan,Lina,Niko,Peni,Rendi,
Rini,Rino,Risma,Rosikh,Syahri..-pluz Yusuf..^^-
2 tahun udah kita lewatin bareng neehh..
Widiw,ga kerasa banget ya..
Begitu banyak cerita dan kebersamaan yang udah kita lewatin..
Walau kita ga pernah kumpul komplit..
Walau dalam sejarah karisma kita GF tersedikit..
Tapi kita tetep GF terkeren.. -angger,narsis..-
Kangen temen-temen semua..
Semoga ukhuwah kita tetep terjaga sampai nanti ya..
Sampai kita ketemu di Jannah-Nya..
-ga pake nangkring dulu di sirathal mustaqim..heuheu-
Uhibbukumfillah,Faaza.. Kalian tetep keluarga terbaik
dan terindah yang pernah saya miliki.. Hepi milad..
-yak, amir traktir kita semua!!heu..-"
-Ajeng Sekar Pawening-

"Assalamu'alaykum..Sahabat-sahabat faaza, met milad GF ya.
Terima kasih sudah menjadi bagian penting dalam hidup saya dan Karisma.
Semoga naungan Allah senantiasa menyertai kita,
sebab kita bertemu dan berpisah karena Dia.
Ntar kita reunian ya di kavling faaza di jannah-Nya :D amin.
*Ada sesuatu untuk kalian hari ini, kalau ke sekre X)"
-Hanifah Fitriani Abdullah-

"faaZa..met milad ya..
semoga kita terus istiqamah di jalan dakwah ini..
Klo kata akh fei..dakwah itu ga gampang..
that's right..dakwah is a long journey..but..
a journey of thousand miles begins with a single step..
SemangKA..langkah kecil kita hari ini
insya Allah akan jadi langkah besar esok hari..
SemangKA teman..ALLAHU AKBAR 3x!!!"
-Lina Nadhirah-

"Ukhuwah atas cinta yang mengalir melalui keimanan,
bersemi dengan pupuk nasihat,,
tertawa dalam doa dan berbuah dalam pertemuan surga.
Ukhuwah atas menguatkan, menjaga, memperbaiki, memberi,
menghilangkan kelalaian dan saling mengingatkan,
semoga Allah memperkokoh persaudaraan di antara kita,
MET MILAD FAAZA.."
-Rahman Agil Prawatya-

"Faaza?
Iya, ituloh GF dan keluarga paling kompak, kreatif, dan semangat di KARISMA..
Ooh.. Bener hari ini teh milad mereka?
Iya.
Wah kalau gitu kita doain ya
supaya ikatan hati mereka makiin kuat,
dan mereka akan terus berusaha bareng-bareng
buat dapat kemuliaan disisi-Nya.
Terus bersama sampe kakek-kakek nenek-nenek
dan yang pasti di surga-Nya kelak
Amiiinn..
(2 tahunan faaZa 9 Desember 2009)"
-Rino Ferdian-

"Kalau anak bayi 2 tahun lagi lucu-lucunya,
maka doa yang cocok
"Allahumma Faqihufiddien..wa'alimhu ta'wil.."
seperti doa yang sering Rasul ucapkan untuk anak dan cucunya"
-Risma Rianti-

"Hmm.. Syukur.. Syukur..Alhamdulillah..
9.12.07 9:12:07
Semoga tetap memberikan ingatan kepada kita
indahnya UKHUWAH dalam da'wah..
Dan semoga Allah mempertemukan kita
di surga-Nya kelak.. Amiin..
Btw, miladnya faaza bareng sama hari anti korupsi sedunia ya..
Wah, semoga Allah melahirkan kita sebagai insan pemberantas korupsi..
Amin.. hehe^^"
-Syahri Ramadhani Fitri-

Saturday, December 12

Impian divkre crew untuk Remaja

Ingin mereka merasakan indahnya memeluk Islam,
selalu mmpererat ukhuwah, menyambung silaturahim,
menjadi seorang muslim sejati, amal ma'ruf nahi munkar
dan yang penting beriman dan bertakwa kepada Allah
-Ismayani-

Remaja itu berbuat hal yang kreatif untuk kebangkitan Islam
-Elfa Silfiana-

Seorang ahli di bidangnya dengan pembekalan agama yang menjaganya
dari hawa nafsu dan dapat menjadi seorang figur kebaikan di lingkungannya
-Reza Ramadhan Dasapta-

Saya ingin mereka menjadi gnerasi pembaharu bangsa,
diniah, jasmaniyah, intelegen, kreatifitas mereka oke,
karena Islam tuh menyeluruh
-Fitranty Adirestuty-

Dapat menyiarkan islam di website-website dan mengembalikan citra islam
yang sebenarnya bukan Islam sebagai teroris
-Yudi Asmara'

Thursday, December 10

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku




Tuhanku,
Aku masih ingat,
Saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan
idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari,
pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu,
Dengan cinta yang paling utama,
Tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta
tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…

Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam,
hari, pekan, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak,
Menggapai permukaan bumi dan menegakkan
jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu,
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii ,
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Sebisaku
Dengan segala kelemahanku

Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa
Karena itu izinkan aku mencintaiMu,
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku

Rabbii,
Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar,
yang menyedekahkan seluruh hartanya
dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu
bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar ,
yang menyerahkan separo harta demi jihad.
Atau Utsman ,
yang menyerahkan 1000 ekor kuda,
untuk syiarkan dienMu.
Izinkan aku mencintaiMu,
Melalui seratus-dua ratus perak,
Yang terulur pada tangan-tangan kecil di
perempatan jalan,
Pada wanita-wanita tua,
yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan.
Pada makanan–makanan sederhana,
Yang terkirim ke handai taulan.

Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintaiMu,
Dengan khusyuknya shalat salah seorang
shahabat NabiMu,
hingga tiada terasa anak panah musuh
terhunjam di kakinya.
Karena itu Ya Allah,
Perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu,
Dalam shalat yang coba kudirikan
terbata-bata,
Meski ingatan kadang melayang
ke berbagai permasalahan dunia.

Robbii,
Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib,
Yang membaktikan seluruh malamnya untuk
bercinta denganMu.
Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu,
Dalam satu-dua rekaat lailku.
Dalam satu dua sunnah nafilahMu.
Dalam desah napas kepasrahan tidurku.

Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu,
Bagai para al hafidz dan hafidzah,
Yang menuntaskan kalamMu dalam satu
putaran malam, Perkenankanlah aku
mencintaiMu,
Melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim ,
Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah,
Yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya
DienMu, Seandai para syuhada,
Yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu.
Maka perkenankanlah aku mencintaiMu,
dengan mempersembahkan sedikit bakti
dan pengorbanan untuk dakwahMu.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu,
dengan sedikit pengajaran
Bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim,
aku tak sanggup mencintaiMu,
Di atas segalanya,
Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra,
Dan zaujahnya,
Dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu,
Di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintaiMu,
Dengan mencintai keluargaku,
Dengan mencintai sahabat-sahabatku,
Dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

(forward dari seseorang...)

Monday, December 7

Sabda Pa Fuad

"Sesungguhnya barang siapa yang tidak ikut UAS dan tidak mengerjakan PR, maka ia termasuk orang yang merugi"
(Fuad Achmad Mas'ud)



Sunday, December 6

Dunia Berita dalam Dunia Karisma

DUNIA BERITA DALAM DUNIA KARISMA
(by Rino Ferdian & Darul Falah)

SCENE I
(Lagu Opening “Dunia Berita dalam Dunia Karisma” : OST.McGyver)

(Pembawa berita masuk sambil terburu-buru. Dalam keadaan kumal. Kemudian berdandan)
Sutradara : Mbak-mbak, udah ditek…
PB2 : Waduh, jadi malu…
PB1 : Ya udah, kita mulai aja yuk
PB1 dan 2 : 1, 2, 3…Selamat pagi, dunia
PB2 : Bertemu lagi dengan saya “karina kapur”
PB1 : Dan saya “kajol” dalam acara…
PB1 dan 2 : Dunia Berita dalam Dunia Karisma…muaachhh…
PB1 : Waduh, bagaimana ni kbarnya mbak ?
PB2 : Hmmm..baik-baik saja..Kira2 sekarang ada berita apa ni mbak “kajol”?
PB1 : Ooo…bnyak sekali. Ada tentang politik, olahraga, pendidikan, dan kriminal.
PB2 : Haduh..haduh..perasaan baru kemaren ngisi berita, tapi kok sekarang udh ada berita baru lagi…bikin capek saya aja… Trus, gimana dong nasib asmara kita?
PB1 : Iya ni..kemaren, saya diputusin sama cwo saya…
PB2 : Haduh…kasian sekali…sabar aja ya…mungkin kamu ga cocok sama cowo, tapi sama cewe…
PB1 : Iya kali ya???
Sutradara : Oioi…yang bener dong…malah ngegosip… Kapan baca beritanya? Eh, tapi ngomong2, saya jomblo lo…
PB1 : Heh, situ OKE…..
PB2 : Udah, ah, pak sutradara ngegosip aja kerjanya. Kami mau baca berita ni… Ganggu aja kerjanya…Sana-sana dibelakang panggung aja…
PB1 : Ya sudah, sekarang kita mulai berita1. Silahkan rekan saya mbak karina kapur…
PB2 : Terima kasih, jangan ngerepotin. Silahkan rekan saya mbak kajol…
PB1 : Atulah, ga beres-beras… Ya udah, berita pertama tentang politik. Dampak banyaknya caleg pada PEMILU tahun ini menyebabkan banyak seali terjadi fenomena-fenomena yang jarang ditemui di Negara manapun. “Hanya di Indonesia”. Salah satunya adalah banyaknya caleg yang stress gara-gara mengalami kekalahan dalam PEMILU kemaren. Berikut adalah liputannya.




SCENE II (The stress of the caleg)

(caleg masuk panggung dengan memakai pakaian rapi dan membawa tas)
Caleg : Assalamu’alaykum…Yah, selamat pagi…hihihi…bapak dan ibu sekalian… hihihi…Berhubung saya sudah jadi anggota legislatif.. hihihi… maka saya hihihi… dan kita semua harus hihihi… biar daerah kita jadi..hihihi…hihihihihihiihiihihiihihih….
(caleg lalu keluar sambil tertawa)
PB1 : Haduh, bener-bener gila ya tu orang.
PB2 : Eh, kajol…perasaan saya pernah lihat orang itu…
PB1 : Iya ya, perasaan saya juga pernah lihat
PB2 : Eh, bukannya itu bapak kamu?
PB1 : Eh, iya kayanya. Ya udah lah..kasian… Ya, berita selanjutnya akan dibacakan oleh rekan saya mbak “karina kapur”
PB2 : Terima kasih, mbak kajol. Berita selanjutnya dari bidang olahraga. Final catur OPEN antar RT/RW sukalucu yang sudah berlangung selama 4 hari berturut saat ini sedang berlangusng live di gor cikutra. Pertarungannya sangat sengit. Berikut liputannya.

SCENE III (The bored of the chess)
(Dua orang masuk seperti gaya pemain tinju lalu melakukan pertandingan yang sangat sengit sampai-sampai ngangkat bidak caturnya berat banget. Pertarungan berlangsung sangat lama DAN SUNYI)
PB1 : (tertidur)
PB2 : Eh, bangun bu. Kita cepetin aja yuk, daripada nunggu lama.
PB 1 : Woh, bisa ya? Kenapa ga dari tadi atuh. Ya udah buru…
PB2 : (memencet remote)
(adegan permainan catur berlangsung cepat. Lalu salah seorang pemain bergembira karena menang lalu keluar)
PB1 : Yah, mohon maaf, gara-gara pertandingan terlalu sengit, kamipun jdi bau sengit. Jadi daripada kita semua bau sengit, mending di cepetin aja. Yah, kita tunda berita selanjutnya karena ada yang mau lewat berikut ini.

(Backsound mc giver)

Orang yang mau lewat : …punten…
PB2 : Mangga…Bade Kamana, ibu?
Orang yang mau lewat : Bade ka pasar meser sosis…, mangga..
PB2 : (krik..krik..krik..)

(backsound mcgyver)

PB2 : Yah, berita selanjutnya akan dibacakan oleh rekan saya…
PB1 : Terima kasih, rekan saya. Berita selanjutnya tentang pendidikan. Tanggal 20 April kemaren, dilangsungkan Ujian Nasional bagi siswa-siswa SMA kelas XII di seluruh Indonesia. Akan tetapi, sangat disayangkan, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
PB2 : Tunggu sebentar, maksudnya hal yang tidak diinginkan seperti apa?
PB1 : Nah, pengen tau kan. Berikut liputannya.

SCENE III (UN)
(Dua orang siswa dan satu orang pengawas masuk, langusng mengambil posisi UN)
Siswa1 : Ssssstt….
Siswa2 : Apaan lu ssssttt…?
Siswa1 : Uhuk…uhuk…
Siswa2 : Batuk? Dicomic aja…
Siswa1 : “MINTA CONTEKAN”
Siswa2 : Yeee…ngomong dong…., nih..(melempar bundelan kertas, tapi lemparannya tidak tepat sasaran dan mengenai pengawas)
Siswa1 : Ya ampun….mati lah guwa…
Pengawas : Heh, kalian…(menirukan gaya pa’taka yang nyuruh push up)
Siswa1&2 : (Push up) lalu keluar…
Pengawas : (bingung)…lah, padahal saya Cuma nyuruh buang sampahnya ke tempat sampah…
Ya udah lah…(keluar)
PB1 : Haduh, ini pengawas apa siswanya yang bodo…, ya sudah kita lanjutkan berita selanjutnya. Silahkan, mbak karina kapur…
PB2 : Berita selanjutnya tentang kriminalitas. Pada saat ini, angka kriminalitas meningkat drastis. Banyak sekali terjadi kejadian kriminal dimana-mana. Salah satunya adalah seperti liputan berikut ini.

SCENE IV (Cooppeeeett)
(Seorang ibu-ibu sedang berdiri menunggu bus sambil memegang tas)
Ibu2 : Aduh, mana ya busnya. Kok ga dating-dateng..
(Tiba-tiba…)
Copet : (Berjalan perlahan menuju ibu lalu diam-diam mencopet dompet dalam tas ibu)
(ketika si sopet akan pergi lalu dompetnya jatuh)
Ibu2 : Dek…dek…dompetnya jatuh. Makanya lain kali hati-hati…klo kecopet gimana hayo??
Copet : (bingung) mmm…mm..makasi bu…
Ibu2 : sama-sama
(ibu dan copet lalu pergi)
PB1 : Hahahahah…dasar si ibu2 bego… dah tau tu dompet dia. Parah ni…
PB2 : Heh, jangan ngetawain ntar kualat lho…
(si copet masuk dan perlahan berjalan menuju belakang PB1)
PB1 : Hah, ga mungkin gw kena copet. Gw kan pintar.
(copet mengambil dompet si PB1)
PB1 : (melihat si pencopet sambil tersenyum) Hahhaha..gw itu orangnya hati-hati…tidak sombong dan rajin menabung…
PB2 : Tapi…tapi…i..ii..itu…perasaan pernah lihat orang itu
PB 1 : Hmmm…ia yah…
PB1&2 : Ooo iya…YANG TADI DI BERITA
PB1 : Hah, berarti…..(mengecek tas)..AAAaaaaaaaaaaaaaa,,,tidaaakkkk.. #@#$#%&%*^##$@% dasar copet sialan(berlari keluar mengejar copet)
PB2 : Yah, pemirsa, berhubung kami harus mengejar copet itu, maka sekalian dulu “dunia berita dalam dunia karisma”..bertemu lagi bila…ummm…dompetnya udah ketemu ya…
Muuuaaachhh….(PB2 ikut keluar mengejar copet)

(backsound mc giver)
END---

Pemeran :
PB1
PB2
Sutradara
Caleg
Pemain catur 1
Pemain catur 2
Ibu mau lewat
Siswa1
Siswa2
Pengawas
Ibu2 dicopet
copet

Ukasyah sang penghuni surga (teater version)

UKASYAH PENGHUNI SURGA
(by Rino Ferdian)

PROLOG
Q.S
Sound :

(Pembacaan Puisi)

Aku pernah melihat Al-Musthafa pada sebuah malam
Langit cerah tanpa banyak awan
Ku pandangi wajah Rasulullah
Lalu mataku beralih menatap rembulan
Ternyata menurut penglihatanku
Beliau lebih cemerlang dibanding pendar rembulan

SCENE I
Q.S
Sound :

Narator :
Madinah muram. Di setiap sudut rumah wajah-wajah tertunduk terpekur menatap tanah. Tak ada senyuman yang mengembang, atau senandung cinta yang dilantunkan para ibunda untuk membuai buah hatinya. Sebutir hari terus bergulir, namun semua tetap sama, kelabu. Ujung waktu selalu saja hening, padahal biasanya kegembiraan mewarnai keseharian mereka. Padahal semangat selalu saja menjelma. Namun kali ini, semuanya luruh. Tatapan-tatapan kosong, desah nafas berat yang terhembus bahkan titik-titik bening air mata keluar begitu mudah. Sahara menetaskan kesenyapan, lembah-lembah mengalunkan untaian keheningan. Kabar sakitnya manusia yang dicinta, itulah muasalnya.

SCENE II
Q.S AL-MAIDAH : 3
Sound :

Narator :
Rasulullah kembali dengan membawa wahyu terakhir dan memberitakannya pada para sahabat.
(Sahabat dan Abu Bakar masuk ke panggung. Sahabat-sahabat bergembira dengan telah sempurnanya Islam, akan tetapi Abu Bakar masuk dengan muka sedih dan termenung)
Sahabat1&2 : (Meneriakkan Alhamdulillah…Allahuakbar…berkali-kali)
"Wahyu terakhir telah turun. Al-Quran telah sempurna. Islam telah sempurna. Agama kita telah sempurna!"



Abu Bakar : (Masih sedih dan termenung, memisahkan diri dari para sahabat dan diam di bagian pinggir panggung)
Sahabat1 : (Beberapa saat kemudian, menoleh heran ke arah Abu Bakar)
Eh, liat Sayidina Abu Bakar. Kenapa saat-saat yang membahagiakan ini, beliau malah bersedih?
Sahabat2 : Apa beliau tidak menyadari bahwa Islam sudah sempurna, Al-Quran telah sempurna dengan turunnya wahu terakhir?
Sahabat1&2 : (kebahagiaan tiba-tiba hilang dan digantikan dengan perasaan heran melihat Abu Bakar)
Sahabat1 : (berjalan mendekati Abu Bakar)
Wahai Sayidina Abu Bakar, ada apa gerangan sehingga membuat wajah lembutmu bersedih dan menangis di hari yang berbahagia ini?
Sahabat2 : (Ikut mendekati Abu Bakar)
Kenapa kerjamu menangis saja hai Abu Bakar di saat orang lain semua bersuka-ria, bukankah Tuhan telah menyempurnakan agama kita ?"
Abu Bakar : Kalian semua tidak tahu bencana-bencana apakah kelak yang akan terjadi menimpa kita semua . Apakah kamu tidak mengerti bahwa tidak ada sesuatu apabila ia telah sampai kepada titik kesempurnaan, melainkan itu berarti permulaan kemerosotannya. Dalam ayat terbayang perpecahan di kalangan kita nanti, dan nasib Hasan dan Husein yang akan menjadi anak yatim, serta para isteri Rasul yang menjadi janda.
Sahabat1&2 : (terduduk dan menangis seketika, lalu terus menerus beristighfar)

Narator :
Mendengar itu terpekiklah para sahabat dan dalam suasana penuh keharuan mereka menangislah semuanya, dan terdengarlah ratap tangis yang sayu dari rumah Abu Bakar itu oleh para tetangga yang lain dan mereka ini datang segera langsung kepada Rasul Muhammad s.a.w. sendiri sambil menanyakan kepada beliau tentang hakikat kejadian yang sebenarnya.

Ali : (Masuk panggung lalu memperlihatkan Abu Bakar yg menceritakan ulang apa yang Beliau rasakan)
Rasulullah : Apakah yang kalian tangiskan?
Ali : Abu Bakar berkata kepada kami: "Sesungguhnya saya mendengar angin kematian Rasulullah berdesir melalui ayat ini," dan bukanlah dapat dijadikan bukti ayat ini bagi kematian engkau ?"
Rasulullah : Benarlah Abu Bakar dalam segala apa yang dikatakannya itu. Telah dekat masa kepergianku dari antara kamu semua, dan telah datang masa perpisahanku dengan kamu semua

Narator :
Penegasan Rasul itu adalah isyarat, bahwa benarlah Abu Bakar seorang yang paling arif di antara para sahabat Rasul. Dan ketika Abu Bakar mendengar ucapan Rasul itu ia pun berteriak dan lantas jatuh pingsan. Ali menjadi gemetar, para sahabat menjadi gelisah; mereka semua ketakutan dan menangis menjadi-jadi. Begitu juga para malaikat di langit, makhluk-makhluk melata di bumi, hewan-hewan di daratan dan di lautan semuanya turut berkabung duka cita. Kemudian Rasul bersalam berjabatan-tangan dengan satu demi satu para sahabat mengucapkan perpisahan dan beliau pun menangislah sambil memberikan amanah-nasehat kepada mereka semua. Selanjutnya bayang-bayang akan kepergian sosok yang selalu dirindu sepanjang masa terus saja membayang, menjelma tirai penghalang dari banyak kegembiraan.

SCENE III
Sound :

(Bilal masuk ke panggung lalu mengumandangkan adzan. Saat adzan berlangsung, para masyarakat tergesa-gesa masuk ingin mendengar pidato rasulullah)

Narator :
Dan masa pun berselang.
Mesjid penuh sesak, kaum Muhajirin beserta Anshar. Ada sosok cinta di sana, kekasih yang baru saja sembuh, yang membuat semua sahabat tak melewatkan kesempatan ini. Suaranya basah, menyenandungkan puji dan kesyukuran kepada Allah yang Maha Pengasih.

Rasul : Duhai sahabat, kalian tahu umurku tak akan lagi panjang, Siapakah diantara kalian yang pernah merasa teraniaya oleh si lemah ini, bangkitlah sekarang untuk mengambil kisas, jangan kau tunggu hingga kiamat menjelang, karena sekarang itu lebih baik".

(Semua yang hadir terdiam, semua mata menatap lekat Rasul yang terlihat lemah)

Narator :
Tak akan pernah ada dalam benak mereka perilaku Rasul yang terlihat janggal. Apapun yang dilakukan Rasul, selalu saja indah. Segala hal yang diperintahkannya, selalu membuihkan bening sari pati cinta. Tak akan rela sampai kapanpun, ada yang menyentuhnya meski hanya secuil jari kaki. Apapun akan digadaikan untuk membela Al-Musthafa.
Melihat semua yang terdiam, rasul mengulangi lagi ucapannya, kali ini suaranya terdengar lebih keras. Masih saja para sahabat duduk tenang. Hingga ucapan yang ketiga kali…

Ukasyah : (mengangkat tangannya lalu berkata dengan takut dan terbata-bata menatap ke lantai)
Ya Rasul Allah, Dulu aku pernah bersamamu di perang Badar. Untaku dan untamu berdampingan, dan aku pun menghampirimu agar dapat menciummu, duhai kekasih Allah, Saat itu engkau melecutkan cambuk kepada untamu agar dapat berjalan lebih cepat, namun sesungguhnya engkau memukul lambung samping ku…
Rasul : Wahai Bilal, pergilah ke rumah Fatimah dan mintalah cambukku dan bawa ke sini
Bilal : Tapi ya Rasul…(menghentikan suaranya lalu berjalan lemas ke luar panggung)

SCENE IV
Sound :

Narator :
Tampak keengganan menggelayuti Bilal, langkahnya terayun begitu berat, ingin sekali ia menolak perintah tersebut. Ia tidak ingin, cambuk yang dibawanya melecut tubuh kekasih yang baru saja sembuh. Namun ia juga tidak mau mengecewakan Rasulullah.

Bilal : Inilah Rasulullah memberikan kesempatan mengambil qisas terhadap dirinya. (lalu diketoknya pintu rumah Fatimah)
Fatimah : (menyahut dari dalam) Siapakah di luar?
Bilal : Saya datang kepadamu untuk mengambil cambuk Rasulullah
Fatimah : Apakah yang akan dilakukan ayahku dengan cambuk ini?
Bilal : Ya Fatimah, Ayahmu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil qisas terhadap dirinya.
Fatimah : Siapakah pula gerangan orang itu yang sampai hati mengqisas Rasulullah?

(kemudian Bilal langsung pergi, Fatimah terheran-heran lalu ikut mengejar Bilal keluar pangung)

SCENE V

Narator :
Segera setelah sampai, Rasul menyuruh Bilal memberikan cambuk kepada Ukasyah.dengan cepat cambuk berpindah ke tangan 'Ukasyah. Masjid seketika mendengung seperti sarang lebah.

(Sekonyong-konyong melompatlah dua sosok dari barisan terdepan, melesat maju. Yang pertama berwajah sendu, janggutnya basah oleh air mata yang menderas sejak dari tadi, dia lah Abu Bakar. Dan yang kedua, sosok pemberani, yang ditakuti para musuhnya di medan pertempuran, Rasul menyapanya sebagai Umar Ibn Khattab)

Abu Bakar : Hai Ukasyah, pukullah kami berdua, sesuka yang kau dera. Pilihlah bagian manapun yang paling kau inginkan.
Umar :kisaslah kami, jangan sekali-kali engkau pukul Rasul
Rasul :Duduklah kalian sahabatku, Abu Bakar dan Umar. Allah telah mengetahui kedudukan kalian

(Rasul memberi perintah secara tegas. Ke dua sahabat itu lemah sangsai, langkahnya surut menuju tempat semula. Mereka pandangi sosok 'Ukasyah dengan pandangan memohon. 'Ukasyah tidak bergeming. Melihat Umar dan Abu Bakar duduk kembali, Ali bin Abi thalib tak tinggal diam. Berdirilah ia di depan 'Ukasyah dengan berani)

Ali : Hai hamba Allah, inilah aku yang masih hidup siap menggantikan kisas Rasul, inilah punggungku, ayunkan tanganmu sebanyak apapun, deralah aku
Rasul : Allah Swt sesungguhnya tahu kedudukan dan niat mu duhai Ali, duduklah kembali

(kini yang tampil di depan U'kasyah adalah Hasan dan Husain)
Hasan : Hai Ukasyah, engkau tahu, aku ini kakak-beradik, kami adalah cucu Rasulullah, kami darah dagingnya…
Husein : Benar, bukankah ketika engkau mencambuk kami, itu artinya mengkisas Rasul juga

(Tetapi sama seperti sebelumnya Rasul menegur mereka)

Rasul : Duhai penyejuk mata, aku tahu kecintaan kalian kepadaku. Duduklah.
Narator :
Masjid kembali ditelan senyap. Banyak jantung yang berdegup kian cepat. Tak terhitung yang menahan nafas. 'Ukasyah tetap tegap menghadap Rasul. Kini tak ada lagi yang berdiri ingin menghalangi 'Ukasyah mengambil kisas.

Rasul : Wahai Ukasyah, jika kau tetap berhasrat mengambil kisas, inilah Ragaku..
Ukasyah : Ya Rasul Allah, saat Engkau mencambukku, tak ada sehelai kainpun yang menghalangi lecutan cambuk itu..

Narator :
Tanpa berbicara, Rasul langsung melepaskan ghamisnya yang telah memudar. Dan tersingkaplah tubuh suci Rasulullah. Seketika pekik takbir menggema, semua yang hadir menangis pedih.

(Melihat tegap badan manusia yang di maksum itu, 'Ukasyah langsung menanggalkan cambuk dan berhambur ke tubuh Rasul. Sepenuh cinta direngkuhnya Rasul, sepuas keinginannya ia ciumi punggung Rasul begitu mesra. Gumpalan kerinduan yang mengkristal kepada beliau, dia tumpahkan saat itu. 'Ukasyah menangis gembira, 'Ukasyah bertasbih memuji Allah, 'Ukasyah berteriak haru, gemetar bibirnya berucap sendu)

Ukasyah : Tebusanmu, jiwaku ya Rasul Allah, siapakah yang sampai hati mengkisas manusia indah sepertimu. Aku hanya berharap tubuhku melekat dengan tubuhmu hingga Allah dengan keistimewaan ini menjagaku dari sentuhan api neraka".
Rasul : Ketahuilah duhai manusia, sesiapa yang ingin melihat penduduk surga, maka lihatlah pribadi lelaki ini.

Narator :
Ukasyah langsung tersungkur dan bersujud memuji Allah. Sedangkan yang lain berebut mencium 'Ukasyah. Pekikan takbir menggema kembali. "Duhai, 'Ukasyah berbahagialah engkau telah dijamin Rasul sedemikian pasti, bergembiralah engkau, karena kelak engkau menjadi salah satu yang menemani Rasul di surga". Itulah yang kemudian dihembuskan semilir angin ke seluruh penjuru Madinah.

SCENE VI

Narator :
Kemudian Rasulullah menyampaikan amanah terakhirnya. "Setelah para sahabat mendengar kata-kata amanah perpisahan Rasulullah s.a.w. mereka menjerit dan menangis dan kemudian berkata : "Ya Rasul Allah ! Engkau adalah Rasul kami, penghimpun pembina kekuatan kami dan penguasa urusan kami, apabila engkau pergi dari kalangan kami, kepada siapakah gerangan lagi kami serahkan urusan kami ?"
Maka menjawablah Rasul s.a.w. antara lain demikian bunyinya :
"Aku tinggalkan kamu di atas jalan yang terang, dan aku tinggalkan untukmu dua juru nasehat: yang berbicara dan yang diam. Penasehat yang berbicara ialah Al-Qur'an dan yang diam ialah Maut. Apabila kamu menghadapi persoalan-persoalan yang musykil, maka kembalilah kepada Al-Qur'an dan Sunnah, dan apabila hatimu kesat-kusut, maka tuntunlah dia dengan mengambil iktibar(mengambil hikmah) tentang peristiwa-peristiwa maut !"

SOUND : Ya Rasulullah – RAIHAN

All we need is…
Character :
NARATOR
PEMBACA PUISI
OPERATOR
SAHABAT1
SAHABAT2
ABU BAKAR
UMAR
ALI
HASAN
HUSEIN
BILAL
UKASYAH
FATIMAH
SAHABAT AKHWAT1
SAHABAT AKHWAT2


Wednesday, December 2

"Will you kill someone you love, because of love?"
(ga rei zero)

Profpic FB

Ini saya bikinnya cuma bentar si. Da gampang. Dicrop dari foto KFS pas ke penangkaran lebah. Tru s diedit pake corel deh. Emang mau bikin buat foto profil di fb. hehe...Gpp narsis-narsis eutiklah....ckck..,,(Ya Allah lindungilah hambamu yang lemah ini dari kesombongan)

Corel Your Life

Saya suka gambar. Dari kecil. Sekarang lagi hobi bikin gambar pake corel. Ini salah satu hasil gambar saya yang saya gambar begadang mpe jam 12. Jarang-jarang saya bisa begadang. Hihi...lumayan lah. Cuma sekedar hobi ajah...


by sora art design corelDRAW4x

Ini gambar yang saya ambil di foto pas survey 4DIA. Ntah kenapa saya suka foto ini. Klo ga salah yang motonya lina. (Nuhun, lin...hehe)

Sebenernya ada saya gambar lagi foto seseorang. Tapi ga dipublish. Bahaya..hehe...!!!

SAYEMBARA

SAYEMBARA
Yang punya kerudung di bawah ini


by sora art design corelDRAW x4

Kalau akhwat dijadiin istri

Kalau ikhwan dijadiin saudara
hahaha...